Unduh PDF Unduh PDF Arus bolak-balik AC merupakan cara efisien untuk menghantarkan listrik. Namun, sebagian besar peralatan listrik membutuhkan arus searah DC agar berfungsi. Oleh karena itu, pengubah AC ke DC sudah menjadi bagian dari peralatan itu sendiri atau bagian dari kabel daya. Jika Anda membuat peralatan yang ingin Anda hidupkan dengan menyambungkannya pada stopkontak AC, Anda harus menambahkan pengubah AC ke DC. 1Tentukan berapa tegangan input AC. Di Amerika Utara dan sebagian Amerika Tengah dan Selatan, tegangan AC di sebagian besar stopkontak adalah 110 sampai 120 volt dengan frekuensi 60 hertz. Di Eropa, Asia, Australia, dan sebagian besar Timur Tengah dan Afrika, tegangannya 230 sampai 240 volt dengan frekuensi 50 hertz. Tegangan standar di daerah lain mungkin berbeda. 2Cari nilai tegangan dan ampere yang diperlukan untuk menghidupkan komponen peralatan listrik Anda. Bila perlu, periksalah panduan dari pembuatnya. Nilai ampere maupun tegangan yang terlalu besar akan merusak komponen, sedangkan nilai yang terlalu kecil akan membuat peralatan tidak berfungsi dengan baik. Sebagian besar komponen memiliki kisaran nilai aman; pilihlah nilai tengah agar input daya Anda bisa sedikit bervariasi. 3Gunakan trafo untuk menurunkan output dari AC tegangan tinggi menjadi AC tegangan rendah. Arus listrik memasuki kumparan utama trafo dan menginduksi arus di kumparan kedua, yang memiliki lilitan lebih sedikit, sehingga menghasilkan tegangan yang lebih rendah. Sedikit daya akan hilang dalam proses ini karena nilai ampere meningkat sehubungan dengan menurunnya tegangan. 4Hubungkan AC tegangan rendah melalui penyearah arus. Penyearah arus biasanya terdiri dari 4 dioda yang dirangkai dalam bentuk ketupat โ disebut penyearah arus jembatan. Sebuah dioda hanya memungkinkan arus mengalir dalam satu arah; konfigurasi ketupat memungkinkan 2 dioda mengalirkan setengah arus positif dan 2 dioda lainnya mengalirkan setengah arus negatif. Output dari kedua rangkaian adalah arus yang naik dari 0 volt menjadi tegangan positif maksimum. 5 Tambahkan kondensator elektrolit besar untuk memperhalus tegangan. Kapasitor menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu kemudian mengalirkannya secara perlahan-lahan. Input dari penyearah arus menyerupai serangkaian gelombang; output dari "kapasitor penyearah" adalah tegangan yang agak stabil dengan riak-riak. Untuk peralatan yang hanya membutuhkan arus rendah, Anda bisa membuat regulator dengan sebuah resistor dan sebuah dioda zener, yang dirancang untuk rusak saat mencapai tegangan tertentu, memungkinkan arus mengalir melaluinya. Resistor berfungsi membatasi arus. 6 Hubungkan output dari penyearah melalui regulator. Langkah ini akan memperhalus riak dan menciptakan arus sangat stabil yang akan menghidupkan peralatan listrik tanpa merusaknya. Regulator adalah rangkaian-rangkaian terpadu dan memiliki tegangan output yang tetap maupun bervariasi. Meskipun regulator sudah menyertakan perlindungan terhadap arus dan panas berlebihan, Anda mungkin harus tetap menambahkan pendingin agar tidak terlalu panas. Iklan Arus bolak-balik mengalirkan tegangan positif maupun negatif yang naik turun seperti dalam gelombang sinus halus. Gelombang ini bisa menghantarkan energi lebih cepat dan lebih jauh tanpa kehilangan energi. Jika tidak ingin membuat sendiri pengubah AC ke DC, Anda bisa membelinya. Iklan Peringatan Berurusan dengan listrik bisa jadi berbahaya. Berhati-hatilah agar tidak kesetrum. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kabel daya AC Papan rangkaian Besi solder Tang dan gunting Trafo penurun tegangan Dioda Kondensator elektrolit Elco atau resistor dan dioda zener Regulator Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Lampuled st-by merah tidak menyala - Check switching regulator 5v untuk st-by serta mungkin saja juga memakai 3. 3v (untuk suplai mikrokontrol), Check apakah telah ada tegangan AC-det pada konektor ke mikrokontrol. Teagangan AC-det datang dari switching regulator serta di kirim ke mikrokontrol.